Artikel ini dibuat berdasarkan
pengalaman penulis dari ceramah Aa Gym.
- SIAP DENGAN YANG COCOK DAN SIAP DENGAN YANG TIDAK COCOK DENGAN KEINGINAN
semua keinginan kita mustahil akan terwujud semuanya karna kalau kenginan kita terwujud semuanya kacau. contoh pasti kalian ingin sehat. jadi kalau semua ingin sehat dan erkabul semuanya kalian bisa bayangkan apa yang terjadi.
Allah SWT berfirman, “…
boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi
pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah Maha
Mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui” (QS. Al-Baqoroh: 216).
Maka, tugas kita
hanyalah dua, meluruskan niat dan menyempurnakan ikhtiar. Selebihnya, biarlah
Allah SWT yang menentukan, apa yang terbaik untuk kita dan tetaplah
berprasangka baik pada Allah SWT.
Dalam sebuah hadits
Qudsi, “Sesungguhnya Allah berfirman, ‘Aku sebagaimana prasangka hamba-Ku
kepada-Ku. Aku bersamanya jika ia berdoa kepada-Ku” (HR Turmudzi).
Di dalam hadits yang
lain Rasulullah SAW bersabda, “Allah SWT berfirman, ‘Aku sesuai prasangka
hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku akan bersamanya selama ia mengingat-Ku. Jika ia
mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku, jika ia
mengingat-Ku dalam sekumpulan orang, maka Aku akan mengingatnya dalam
sekumpulan yang lebih baik dan lebih bagus darinya. Jika ia mendekat kepada-Ku
satu jengkal, maka Aku akan mendekat kepada-Nya satu hasta, jika ia mendekat
kepada-Ku satu hasta, maka Aku akan mendekat kepadanya satu depa, dan jika ia
mendatangi-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendatanginya dengan berlari” (HR
Bukhari dan Muslim).
Dan Rasulullah SAW
sempat mewasiatkan beberapa hari sebelum beliau wafat, “Janganlah seorang di
antara kalian meninggal kecuali dalam keadaan berhusnuzhan kepada Allah” (HR
Muslim).
- RIDHA PADA APA YANG TERJADI
Mengapa kita harus
ridha? Karena jika kita tidak ridha pun, kejadian atau hasil itu tetap terjadi.
Dalam salah satu
haditsnya, Rasulullah SAW bersabda, “Akan merasakan kelezatan/kemanisan
iman, orang yang ridha kepada Allah sebagai Rabb-nya dan Islam sebagai agamanya
serta (nabi) Muhammad sebagai rasulnya” (HR Muslim).
Bahkan, musibah apabila
dihadapi dengan sikap ridha, akan menjadi jalan menuju surga. Sebagaimana
firman Allah SWT, “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal
belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum
kamu. Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan
(dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang
beriman bersamanya, “Bilakah datangnya nashrullah (pertolongan Allah)”.
Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat” (QS Al-Baqoroh:
214).
- JANGAN MEMPERSULIT DIRI
Kendalikanlah diri
sebisa mungkin agar terhindar dari sikap mendramatisir masalah yang sedang
terjadi. Hadapilah setiap kenyataan hidup, baik yang menyenangkan ataupun
tidak, dengan sikap tenang, pikiran yang jernih dan hati yang lapang. Karena
pada hakikatnya, setiap persoalan yang menimpa diri manusia itu sudah terukur
oleh Allah SWT, sesuai dengan kadar kemampuan manusia untuk menghadapinya. Hal
ini sesuai dengan janji Allah SWT di dalam al-Qur’an, “Allah tidak membebani
seseorang melainkan sesuai dengan kadar kesanggupannya” (QS Al-Baqoroh: 286)
Rasulullah SAW
menjanjikan bahwa kita akan digugurkan dosa ketika kita sakit, bagaikan
daun-daun kering yang berguguran. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Tidaklah
seseorang Muslim ditimpa keletihan, penyakit, kesusahan, kesedihan, gangguan,
kegundahan-gulanan hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan
menghapuskan sebagian dari kesalahan-kesalahannya” (HR Bukhari).
Dan di setiap ada kesulitan
pasti akan ada kemudahan, Allah SWT berfirman, “Karena sesungguhnya bersama
kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan” (QS
Alam Nasyroh :5-6).
- EVALUASI DIRI
Kita harus memiliki
kemampuan untuk mengevaluasi diri, karena apa yang kita lakukan akan kembali
pada diri kita. Di dalam al-Qur’an, Allah SWT berfirman, “Barangsiapa yang
mengerjakan kebaikan seberat dzarrah (biji atom), niscaya dia akan menerima
(balasannya). Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah (biji
atom) pun, niscaya dia akan menerima (balasan) nya” (QS Al-Zalzalah :7-8).
- JADIKAN ALLAH SAJA SEBAGAI PENOLONG
Allah SWT berfirman, “…
Hasbunallah wani’mal wakiil (Cukuplah Allah sebagai penolong kami, dan Allah
adalah sebaik-baik tempat bersandar)” (QS. Ali Imran: 173).
Sepelik apapun masalah
yang kita hadapi, pasti Allah SWT sudah Maha Tahu akan masalah kita sekaligus
jalan keluarnya. Oleh karena itu, janji Allah SWT harus menjadi pegangan kita.
Allah SWT berfirman, “…. Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan
mengadakan baginya jalan keluar. Dan, memberinya rezeki dari arah yang tidak
disangka-sangka. Dan, barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah
akan mencukupkan keperluannya” (QS. At- Thalaq:2-3).
~~ Segala persoalan
hjdup yang kita temui di dunia merupakan kesempatan emas yang diberikan Allah
SWT kepada kita untuk mengangkat kemuliaan kita, meninggikan derajat kita dan
membahagiakan kita. Cukuplah Allah SWT sebagai penolong dan pelindung kita. ~~